Edukasi

Pentingnya Pendidikan Kesehatan Seksual Sejak Dini, Wajib Diketahui

November, 05 2024 in

Akhir-akhir ini, kekerasan seksual pada anak usia dini semakin marak terjadi sehingga cukup miris. Anggapan banyak orang mengenai pendidikan seksual yang tabu termasuk salah satu penyebabnya. Padahal, hal ini penting untuk memberikan pemahaman kepada anak dan membekalinya agar lebih peduli dengan kesehatan seksual mereka.
Melalui pendidikan yang bersifat seksual, anak lebih paham akan pentingnya seksualitas sebagai bagian dari kesehatan dan bukan hanya sekedar hubungan antara pria dan wanita. Teknologi yang canggih pun memudahkan para orang tua untuk memberikan pendidikan seks agar anak terhindar dari efek buruknya. Maka dari itu, pendidikan seksual sangat penting sebagai berikut.

Alasan Pentingnya Pendidikan Kesehatan Seksual

1. Mengenali Diri Sendiri

Dengan mengajarkan pendidikan kesehatan reproduksi, anak akan paham dan kenal dengan diri sendiri. Mereka mengetahui alat kelaminnya dan lawan jenisnya. Anad bisa mengajarkan alat kelamin lawan jenis agar ia tidak penasaran. Beri tahu bahwa tidak boleh mengintip alat kelamin lawan jenis karena sudah kenal punya masing-masing.
Disksui mengenai seks memubat anak sadar akan perlindungan diri dan menghargai tubuhnya sendiri. Seluruh perlakuan terhadap tubuhnya harus memperoleh persetujuan dari dirinya sendiri dan tidak boleh dipaksa. Anak belajar memilih, bersikap, serta bertanggung jawab atas perbuatannya.
Dengan begitu, mereka mengetahui konsekuensi saat mulai aktif secara seksual seperti kehamilan dan PMS. Anak juga mengetahui pentingnya menjaga organ kelamin agar tidak disentuh orang lain. Ia mengenali pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi. Misalnya, semakin bertambah usia, semakin mandiri membersihkan organ intimnya.

2. Mencegah Aktivitas Seksual

Kini, banyak remaja yang sudah aktif melakukan kegiatan seksual sebelum menikah. Kebanyakan mereka melakukannya hanya untuk coba-coba atas pengaruh lingkungan yang tidak sehat. Jika pengetahuan seks sejak dini telah diperoleh, anak terhindar dari kegiatan seksual sebelum menikah.
Anda bisa mengajarkan nilai-nilai mengenai kegiatan seksual yang sebaiknya dilakukan oleh sepasang suami istri yang sah menurut agama dan negara. Menginjak remaja, anak pun akan memilih untuk tidak seks di luar nikah karena alat reproduksi masih belum tumbuh sempurna.

3. Menghindari Pelecehan Seksual

Pengetahuan seks dengan nilai-nilai agama dan normal membuat anak paham akan konsep menghargai tubuh mereka. Seperti yang diketahui bahwa mereka akan paham untuk menolak dilecehkan orang lain. Contohnya, jika ada orang lain yang tidak berhak menyentuh bagian dada, mereka bisa berteriak, lari dan meminta tolong kepada orang lain.

4. Bebas dari Aborsi

Kematian akibat aborsi semakin meningkat setiap tahunnya dan kebanyakan dialami remaja perempuan berusia 15-19 tahun. Peningkatan ini diakibatkan oleh angka pernikahan di usia dini terutama di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan Tangerang. Pernikahan usia dini ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan seks.

5. Terhindar dari Penyakit Kelamin

Perlu dicatat bahwa ada 4 jenis penyakit kelamin yang bisa ditularkan melalui hubungan seks yakni klamidia, sipilis, gonore dan herpes genital. Selain tersebut, HIV/AIDS juga ditularkan melalui seks bebas dan tidak sehat. Anda juga bisa menggunakannya bagaimana penyakit ditularkan dan pastikan menggunakan informasi yang akurat.
Anda bisa mengajaknya diskusi dengan mudah dan menyenangkan. Jika anak mengajukan pertanyaan, jawablah dengan lemah lembut dengan bahasa yang tidak vulgar dan tidak terkesan menakuti-nakutinya. Sisipkan nilai agama dan norma yang ada di masyarakat. Jelaskan bagaimana seharusnya mereka menjaga alat kelaminnya.

6. Memenuhi Rasa Penasaran

Setiap anak mempunyai rasa penasaran yang tinggi terutama saat memasuki usia remaja. Peran pengetahuan seks sangat penting untuk menghilangkan rasa penasaran anak dan sebagai bekal untuk menyaring berbagai informasi seks yang simpang siur. Anak pun tidak lagi penasaran dan mencari tahu sendiri.
Pendidikan seks dini memberikan pemahaman yang tepat mengenai perkembangan fisik pada tubuh. Pertanyaan anak-anak pun terjawab dengan cara sesuai usianya. Hal ini membantu menghilangkan kesalahpahaman yang mungkin timbul. Anak juga terdorong dengan pemahaman yang benar mengenai anatomi tubuh manusia.
Agar anak tidak mengakses adegan yang tidak pantas, anda perlu mendampinginya saat menonton TV serta menggunakan gadget. Kini, banyak adegan yang tidak pantas dilihat anak sehingga anda perlu membatasi pemakaian gadget. Tidak jarang anak meniru adegan karena sudah menjadi sifat naluriah anak untuk meniru yang dilihat.

7. Berperan Fungsi Sosial dengan Baik

Anak yang paham tentang pendidikan kesehatan reproduksi cenderung mampu menjalankan peran sesuai gender. Orang tua menerapkan pendidikan seks bahkan sebelum anak lahir seperti memberi nama sesuai jenis kelamin. Setelah lahir, anak harus diperlakukan sesuai kodratnya seperti sosok lelaki yang mampu melindungi wanita dan menjadi pemimpin.
3. Pentingnya Pendidikan Kesehatan Seksual Sejak Dini, Wajib Diketahui (2).jpg

8. Kesehatan Reproduksi Terjaga

Tidak hanya menghindar dari penyakit seks, pengetahuan seks juga membantu anak menjaga kesehatan reproduksi. Mereka perlu diajari tentang pentingnya menjaga kebersihan organ intim dan perawatan yang benar sehingga bebas dari masalah kesehatan reproduksi lainnya.

9. Siap Memasuki Masa Puber

Masa puber adalah masa dimana remaja mengalami perubahan fisik, emosional dan sosial yang signifikan saat memasuki masa dewasa. Di masa inilah, tubuh mengalami pertumbuhan dengan cepat, karakteristik seksual sekunder berkembang, emosi sering berfluktuasi dan remaja mulai menjalani eksplorasi identitas.
Sebelum memasuki tahap perkembangan yang penting di dalam hidup anak, anda bisa mengajarkan pendidikan seks sejak dini. Hal ini membantu mereka memahami perubahan yang akan terjadi pada tubuh mereka selama puber. Anak pun lebih siap menghadapi masa puber lebih percaya diri dan mampu mengatasi tantangan yang muncul.
Adapun persiapkannya dimulai dari usia 0-24 bulan dengan mengenalkan bagian tubuh. Saat membersihkan tubuhnya, sebutkan nama-nama bagian tubuhnya seperti tangan, kaki, perut dan kepala untuk membangun kesadaran awal akan kesadaran tubuh mereka. Memasuki usia 2-5 tahun, pendidikan seksual dikenalkan dengan konsep privasi.
Anak-anak diajarkan bagian tubuh mana saja yang bersifat pribadi sehingga perlu dijaga dengan baik dan tidak boleh disentuh orang lain. Anda bisa menanamkan budaya malu agar mereka bisa menghargai dirinya sendiri. Batasan-batasan dalam bermain dengan lawan jenis perlu dipahami oleh anak.
Tanamkan budaya malu agar tidak melepas dan mengganti pakaiannya di tempat umum. Berikan pemahaman kepada anak mengenai batasan privasi. Bicarakan persiapan pubertas di usia 5-8 tahun seperti pertumbuhan rambut di sekitar kemaluan, perubahan suara dan perkembangan payudara perempuan.
Pada masa puber, jelaskan proses reproduksi dan perilaku seksual lebih mendalam. Mereka berhak mengetahui proses reproduksi dan perilaku seksual sehat. Perkenalkan siklus menstruasi pada perempuan serta proses reproduksi manusia secara umum. Jelaskan mengenai ovulasi, sperma dan pembuahan.
Demikian penjelasan mengenai pentingnya pendidikan kesehatan seksual sejak dini yang wajib orang tua lakukan. Anda bisa menggunakannya beberapa pelajaran sesuai usianya. Hindari bahasa vulgar agar anak-anak memahaminya dengan baik dan benar. Tetap pantau penggunaan gadget dan TV