Cegah Kehamilan Tanpa Pengaman, Lakukan Hal-hal Berikut
Banyak sepasan suami istri yang ingin berhubungan tanpa pengaman tetapi masih belum siap memiliki anak.Padahal, seperti yang diketahui bahwa peluang kehamilan meningkat jika berhubungan seks tanpa alat kontrasepsi. Misalnya, tidak minum pil KB secara rutin, tidak memasang IUD atau lupa memakai kondom.
Tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara yang dapat anda lakukan berhubungan tanpa kondom untuk mencegah kehamilan. Memang membutuhkan cara yang tepat agar tidak mengakibatkan kehamilan. Berikut beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencegah pertumbuhan janin saat berhubungan tanpa kondom.
Cara Mencegah Kehamilan Tanpa Pengaman
1. Hindari Masa Ovulasi
Hal pertama yang anda lakukan yakni menghindari berhubungan intim saat memasuki masa subur wanita. Sebab, ovarium melepas sel telur agar dapat dibuahi sperma pada masa ini. Oleh sebab itu, hitung masa subur wanita sebaik dan setepat mungkin untuk menunda kehamilan.
Pada umumnya, periode masa subur wanita dimulai sejak hari ke-12 sampai ke-14 dari hari pertama menstruasi terakhir. Masa ovulasi juga diketahui dengan memeriksa suhu basal tubuh serta lendir serviks. Suhu basal tubuh biasanya meningkat selama memasuki masa ovulasi. Lendir serviks juga mengalami perubahan warna, tekstur, serta volume di masa subur.
2. Pakai Pil Kontrasepsi
Kehamilan setelah berhubungan seks tanpa pengaman dapat dihindari dengan pil kontrasepsi darurat. Menariknya, pil KB darurat membantu mencegah kehamilan hingga 3 hari setelah aktivitas seksual. Namun, semakin cepat minum pil, semakin efektif obat tersebut bekerja. Perlu dicatat bahwa pil tidak lagi efektif dipakai setelah 72 jam atau jika terlanjur hamil.
Ada beberapa kondisi yang memperbolehkan penggunaan pil kontrasepsi seperti berhubungan intim tanpa kondom, menjadi korban pemerkosaan, tidak sedang memakai alat kontrasepsi apapun, tidak pakai pil KB secara teratur, telat mengeluarkan penis, salah menghitung masa subur dan khawatir adanya kerusakan pada kondom saat memakainya.
Pil kontrasepsi darurat terdiri dari dua jenis yang digunakan untuk mencegah kehamilan yakni pil dengan kandungan levonorgestrel dan pil dengan ulipristal asetat. Akan tetapi, pil tidak mampu dijadikan sebagai alat kontrasepsi utama seperti pemakaian jangka panjang. Sehingga, pil tidak dapat mencegah kehamilan jika dikonsumsi setelah berhubungan tanpa kondom.
3. Minum Pil KB Kombinasi
Jika telah berhubungan 1 minggu yang lalu, konsumsilah pil KB kombinasi. Di dalamnya, terkandung hormon estrogen dan progesterone sintetis. Selain mencegah kehamilan, pil juga membuat siklus mens lebih teratur dan tidak sakit. Ada tiga jenis pil KB kombinasi yakni pil KB monofasik, bifasik dan trifasik.
Anda juga bisa meminumnya secara rutin untuk mencegah kehamilan setelah seks atau biasa disebut sebagai metode Yuzpe. Metode ini dilakukan dengan jumlah pil KB tertentu sebanyak 2 dosis. Dosis pertama diminum paling lambat 72-120 jam setelah berhubungan dan 12 jam setelahnya seterusnya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi pil KB. Beritahu dokter jika ada riwayat alergi, kanker payudara, kanker endometrium, liver, diabetes, kanker hati dan lainnya. Kunjungi dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius lainnya setelah mengonsumsi pil KB.
4. Pasang IUD Tembaga
Cara lain yakni dengan memasang alat kontrasepsi IUD tembaga untuk mengentalkan lendir serviks. Dengan begitu, sel sperma sulit berenang di dalam rahim sehingga sel sperma sulit bertemu dengan sel telur. Peluang hamil pun semakin berkurang. Perlu diketahui bahwa IUD hanya bisa dipasang oleh dokter.
IUD cukup efektif mencegah kehamilan saat terpasang dalam 120 jam atau 5 hari setelah berhubungan seks tanpa kondom. Sangat disarankan segera mengunjungi rumah sakit atau klinik dokter spesialis kandungan untuk memasang IUD setelah berhubungan intim tanpa alat kontrasepsi.
5. Keluarkan Penis sebelum Ejakulasi
Untuk mencegah kehamilan, anda bisa mengeluarkan penis dari vagina saat ejakulasi. Akan tetapi, car aini membutuhkan pengendalian diri yang kuat dari pria dan memperkirakan waktu yang tepat untuk mengeluarkannya. Akan tetapi, cara ini tidak menjamin cairan pra ejakulasi yang mengandung sperma masuk ke dalam vagina dan membunuhnya.
6. Suntik KB
Tidak hanya berupa pil, pasangan suami istri juga bisa menggunakan suntik KB untuk menunda kehamilan. Teknik ini memiliki tingkat efektivitas hingga 99% untuk mencegah kehamilan. Hormon progestin disuntikkan di lengan atas atau pantat. KB suntik juga meminimalisir resiko kehamilan ektopik dimana janin tumbuh di luar rahim.
KB suntik dinilai lebih efektif daripada pil KB karena pengguna tidak perlu rutin mengkonsumsi obat setiap hari seperti pil KB. Sehingga, kemungkinan lupa minum KB lebih kecil. Namun, pemakaiannya tidak dapat mencegah penularan infeksi menular seksual seperti HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya.
Suntik KB sendiri tersedia dalam 2 jenis yakni 1 bulan dan 3 bulan. Beberapa merk dagang suntik 1 bulan yakni Andalan, Andalan (Cyclogeston), Cyclofem, Cyclegeston, Cyclo Prothyra, Cyclo Harmonis, Obat Suntik KB II dan Gestin. Sementara itu, suntik KB 3 bulan yakni Andalan, Deponeo, Depo Harmonis, dan Depo Prothyra.
7. Operasi Steril
Operasi steril ialah tindakan medis yang dilakukan untuk mencegah kehamilan secara permanen. Tindakan ini dapat dilakukan baik pada pria atau wanita melalui dua prosedur pembedahan yang berbeda yakni vasektomi dan ligase tuba. Keduanya dilakukan secara dengan teknik dan gender yang berbeda.
Vasektomi dilakukan dengan memotong vas deferens atau saluran yang membawa sperma keluar dari testis. Setelah prosedur operasi, pria mengeluarkan air mani tanpa sperma saat mengalami ejakulasi. Operasi steril ligasi tuba dilakukan dengan memotong, menutup atau mengikat tuba falopi pada wanita. Sel telur pun tidak masuk ke dalam rahim sehingga pembuahan oleh sperma dicegah dengan baik.
8. Memberikan ASI Eksklusif
Pemberian ASI eksklusif dapat mencegah kehamilan dengan baik. hal ini karena tubuh melepas hormon prolaktin yang menghambat produksi hormon estrogen dan luteinizing hormone yang berperan dalam siklus menstruasi hingga ovulasi. Adapun tingkat efektivitas kontrasepsi alami ini cukup tinggi yakni hingga 98%.
Namun, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memenuhinya. Ibu harus menyusui bayi secara eksklusif setiap dibutuhkan. Sangat disarankan menyusui tiap 4 jam sekali pada siang hari dan 6 jam sekali atau kurang di malam hari. ibu belum memperoleh menstruasi lagi selama menyusui. Tubuh kembali berovulasi dan ada peluang hamil kembali jika sudah.
Hal tersebut hanya berlaku selama 6 bulan setelah melahirkan. Meski ibu menyusui belum menstruasi setelah periode tersebut, amenorea laktasi tidak lagi efektif karena bagi mulai memperoleh makanan pendamping ASI (MPASI). Selain mencegah kehamilan, memberikan ASI eksklusif juga membantu anda bonding dengan si bayi dan menurunkan berat badan pasca melahirkan.
Itulah sederet cara mencegah kehamilan tanpa pengaman yang bisa anda coba. Seperti diketahui bahwa setiap caranya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Anda bisa menyesuaikan dengan kondisi dan preferensi. Sebelum mengonsumsi alat kontrasepsi, sangat disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis.